-->

Alat-alat Pertanian Tradisional yang Mungkin Sudah Jarang Digunakan


Sebagai anak yang lahir di desa dengan latar belakang orang tua sebagai petani,keseharian saya diwaktu kecil dulu tidak bisa lepas dari yang namanya sawah. Mulai dari bermain layang-layang di sawah, membantu orang tua menyiangi palawija, menyabit rumput, dan pekerjaan ringan lainnya yang bisa dilakukan diwaktu kecil.

Beranjak dewasa dengan adanya kesempatan menempuh pendidikan di perkotaan membuat saya meninggalkan dunia pertanian untuk sementara. Namun, setiap kali pulang dari kuliah senantiasa menyempatkan diri membantu orang tua mengerjakan sawah.

Para petani di desa saya masih menggunakan pola tanam dan cara bertani yang terbilang tradisional. Alat-alat tani yang digunakan tidak semodern alat yang digunakan dibeberapa negara maju atau petani di wilayah Indonesia lainnya.

Kemajuan teknologi kini sudah memasuki segenap lini kehidupan kita. Tidak terkecuali  dalam dunia pertanian. Dengan kemajuan teknologi tersebut, masyarakat kini berangsur-angsur mengurangi penggunaan alat pertanian tradisional tersebut, bahkan ada beberapa diantaranya yang sudah jarang bahkan tidak pernah kembali digunakan oleh para petani.

Apa saja alat pertanian tradisional tersebut yang sudah jarang digunakan bahkan ditinggalkan oleh beberapa kalangan patani, selengkapnya akan saya ulas berikut ini.

1. Sabit
Alat pemotong rumput yang satu ini merupakan alat utama yang digunakan petani untuk memotong rumput. Namun, kini penggunaannya sudah mulai berkurang untuk memotong rumput, sebab ada alat yang mudah dan cepat yaitu mesin pemotong rumput.

Meskipun demikian, alat ini hanya digunakan untuk memotong bagian bagaian yang sulit dijangkau oleh mesin pemotong.

2. Alat perontok padi berbentuk meja
Beberapa tahun lalu warga kampung saya ketika musim panen padi, mereka menggunakan batu atau bilag papan berbentuk meja yang digunakan sebagai tempat untuk memukulkan padinya supaya rontok.

Jika dibandingkan dengan alat perontok padi tentu sangat berbeda. Menggunakan alat perontok tradisional membutuhkan waktu yang cukup lama.

Namun meskipun demikian ketika musim panen tiba pemandangan warga yang sedang memanen padi mengundang perhatian para wisatawan yang berkunjung ke desa saya.

3. Bajak tradisional
Jika dulu warga masyarakat yang akan menanam padi, mereka membajak sawahnya menggunakan kerbau untuk menarik bajak tersebut.

Sepasang sapi atau kerbau dengan dihalau oleh petani. Sungguh indah sekali pemandangan yang tampak disana.

Namun kini alat tersebut sudah mulai jarang digunakan petani. Mereka senkarang suka yang praktis dan cepat, mesin traktor kini sudah menggantikan peran alat tersebut dalam membajak sawah.

Pertanian tradisional kini memang sudah mulai ditinggalkan. Selain karena alsan kurang efesien, peran teknologi yang mengalahkan pertanian tradisional.

Semua memiliki sisi kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sekarang tinggal kita yang melestarikan beberapa cara pertanian tradisional, sehinga masih bisa di kenang oleh anak cucu kita.

Wasalam !

0 Response to "Alat-alat Pertanian Tradisional yang Mungkin Sudah Jarang Digunakan"

Post a Comment

-Kami mengijinkan Sobat Pembaca berkomentar di Web Klik Bertani.
- Komentar anda akan muncul setelah di setujui oleh admin
- Komentar yang berisi spam, iklan, dan titip link akan kami tinjau terlebih dahulu. Jika kurang bermanfaat maka tidak kami muat di web ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel